Tradisi Endhog-endhogan di Desa Karangrejo: Simbol Maulid Nabi dan Satukan Masyarakat

Karangrejo, Banyuwangi (JMDN) - Tradisi Pawai Endhog-endhogan merupakan salah satu tradisi Masyarakat Banyuwangi dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Seperti yang berlangsung pada hari Minggu ,14 September 2025, di Dusun Kedasri, Desa Karangrejo, Kecamatan Blimbingsari, Kabupaten Banyuwangi.
Makna Kembang Endhog atau bunga telur yang dibawa pada Pawai Endhog-endhogan ini, dalam tradisi jawa merupakan simbol penting dalam perayaan Maulid Nabi di banyak daerah di Indonesia, termasuk Banyuwangi. Telur yang dihias dengan kertas warna-warni dan ditancapkan pada pohon pisang ini melambangkan kelahiran dan kehidupan baru. Dalam konteks Maulid Nabi, Kembang Endhog menjadi pengingat akan kelahiran Nabi Muhammad SAW yang membawa cahaya dan harapan bagi umat manusia.
Salah satu hal yang membuat Pawai Endhog-endhogan ini menjadi istimewa, adalah partisipasi aktif dari seluruh warga masyarakat Desa Karangrejo khususnya di Dusun kedasri. Setiap keluarga berlomba-lomba membuat kembang endhog yang paling indah dan sekreatif mungkin. Kemudian dengan diiringi dengan lantunan shalawat dan tabuhan hadrah, jodhang Kembang Endhog pun diarak keliling melewati jalan-jalan utama desa.
Sebagai tambahan informasi, Kepala Desa Karangrejo, Subandriyo, yang turut hadir pada acara Pawai Endhog-endhogan yang dilaksanakn oleh Remaja Masjid Baiturrahman Dusun Kedasri tersebut. Bersama warga Masyarakat desa karangrejo, Kepala Desa Karangrejo tampak mengikuti Pawai Endhog-endhogan ini.
Dalam Pawai Endhog-endhogan tersebut, Kepala Desa Karangrejo juga memberikan apresiasinya terhadap peran pemuda yang tergabung dalam Masjid Baiturrahman Dusun Kedasri tersebut. Sebab, telah mampu menyatukan seluruh warga masyarakat di Desa Karangrejo dalam arak-arakan Pawai Endhog-endhogan pada momentum Maulid Nabi kali ini.
Indra -Jurnalis Desa
📬 Berlangganan Newsletter
Dapatkan berita terbaru seputar desa langsung ke email Anda.